WAJAH DENGAN TOPENG
Oleh: Pangeran
Indah kata keluar dari simfoni tertata
Memacu alunan permata indah mempesona benak berkuasa
Hipnotis penjuru kota disetiap jiwa insan penduduk
bangsa
Sebuah gemuruh kuat buat ilusi tawa yang menerpa
Lahir dari jajahan moral yang berevolusi ditengah
penduduk kota
Bahagia dan sandiwara satu berbaris seperti
kursi-kursi berjajar rasa
Budaya mungkin telah bercerita biasa tentang kata
tanpa makna
Seolah lupa tegakkan ucap atas nama ketuhanan yang
berkuasa
Dalam rasa kesatuan punah serta jujur hanyut dalam
fatamorgana
Membuang insan berharga dalam mimpi indah yang
tercipta
Membunuh harap dalam kabut pemburu langit dikala
pagi menjelma
Usang terlihat samar-samar semakin nyata dalam semu
tegak
Rajutan kalimat menggoda terukir dalam bejana putih
detik-detik
Luka berteman perih diperingati tiap musim berungkap
dalam sajak
Peribahasa tersenyum mencoba membunuh senja jingga
berjuta corak
Semua telah tahu, mencoba balas dengan pesolek tanpa
jejak
Darurat dan koma adalah merdeka
Menulis biodata dibalik sang topeng nafsu
kemunafikan semesta
Kritis sungai dengan darah penuh teriakan luka-luka
yang lupa
Sebuah derita dari sudut-sudut kota karena janji
penguasa
Bengkulu, 25 Mei 2016
0 komentar:
Posting Komentar