Oleh
:Pangeran
Gelombang
udara bernegosiasi memecah hening malam
yang menggoda
Tersirat
dalam pinta yang menadah di sela-sela untaian doa yang terjaga
Mengulang
perih dalam lantunan luka yang bernostalgia sempurna
Memaksa
raga menjadi budak jiwa yang meronta tak berdaya
Bercerita
tentang salah yang bangga dan dosa yang tertawa
Sungguh
tetesan hati didalam mata tak akan sanggup berkata-kata
Dalam
sujud teriak kata tak bersuara mengikis di sajadah kusam
Membaur
tasbih dan dzikir yang harmonisasikan langkah jejak waktu malam
Langit
subuh pun tak mampu bendung rintik hujan yang bersalam
Seolah
ikut tersentuh akan cerita hina sang raja hilaf terdalam
Hanya
mengharap embun penyejuk yang temani dan arahkan jiwa yang kelam
Hidup
ini hampa dan fana
Dalam
semu banyak tersembunyi potret dunia yang memperdaya
Menguji
insan tak bertaqwa tuh menyembah indah hamparan dunia
Hingga
semua iman dan harap tergadai dalam jejak mimpi yang tak pasti ada
Mengulang
kembali dongeng yang pernah memberi nasehat jiwa
Dimana
akhir kisah tangis menjelma menjilat kata demi taubat yang sempurna
Berharap
dan memohon demi detik bejana waktu yang masih tersisa
Memimpikan
Surga abadi di atas mimpi lain yang bermekaran dalam kata
Bengkulu,
29 Mei 2016
0 komentar:
Posting Komentar