Oleh : Pangeran
Asap
bermekaran menari-nari hiasi tanah surga
Kering
jemari gusurkan serpihan kesuburan dunia
Potret
sensasi perdaya dan jaring semua moral pemilik akal
Mencoret-coret
jiwa kepandaian dan kebenaran
Merobek-robek
benak keiklasan dan keadilan
Ini
tanah gersang yang dikira tanah surga !
Bagai
akal yang tak memiliki nurani
Pernahkah
keluar dan lihat hamparan sekitar ?
Namun
apa daya kaki selalu terhenti dan berpaling
Akibat
tipu daya fatamorgana tikus-tikus gorong kota
Ulah
para tiang berdasi yang raih semua puncak tertinggi dunia
Halalkan
semua kefanaan, korbankan semua kejujuran
Oh.
. Tanah surga
Menangis
di dalam tangis
Terjajah
tetapi tak tau siapa yang menjajah
Zaman
metamorfosiskan semua keburukan
Terbangkan
kupu-kupu sandiwara dan hancurkan aksara naluri
Dimana
cita-cita setinggi bintang dilangit ?
Bila
hapus lintah-lintah duniawi hanyalah pesona akting semata
Bagaimana
meraih cita-cita yang ada dilangit ?
Bila
hancurkan tikus berdasi hanyalah genggaman kosong semata
Apakah
hadirmu hanyalah kekosongan ?
Biar
luka yang tergores dilecehkan dan perjuangan tak dihargai
Kibarkanlah
sayap-sayap dari berjuta teriak keadilan
Terbangkanlah
bersama tekad berselimbut kejujuran
Dan
raihlah bintang-bintang kesal bersama mimpi yang tak bernyawa
Indonesia.
. . Nusantara. . . Makmur sentosa. . .
Masih
Adakah disini ?
0 komentar:
Posting Komentar