Oleh : Pangeran
Langkah
rapuh rajut ritme waktu yang menyapa
Hingga
sekeping aksara terluka membaur hina di lantai jiwa
Menebar
teriak amarah dari genangan potret dunia
Bercerita
tentang kenangan yang terkikis penuh harapan hampa
Palung
hati ini, terasa lupa dan amnesia
Tertatih
dalam hipnotis dawai fatamorgana
Terbiasa
oleh luka perkasa yang datang berkata
Ia,
seolah tak ingat murka bejana detik yang bercerita
Menyambar,
hapuskan bayang yang penuh makna
20
Januari, tiga tahun silam ditanggal yang sama
Masa
manja tersirat tentang ujung kasih sayang yang berakhir pilu
Bayang
mereka yang tertidur dalam dinginnya lautan malam
Mungkin
pudar-pudar terlukis dalam ingatan tegar yang mulai lupa
Bahkan
tangis beriring memohon doa di langit senja yang sombong
Meminta,
menyembah agar kembali terlintas lagi
Tentang
siapa mereka yang hilang di lautan Bengkulu
Bengkulu,
3 Oktober 2016
0 komentar:
Posting Komentar