Pages

Selasa, 09 April 2013

Part 1 DREAM HIGH (Love story “Paint My LIFE”)

       "From my youngest years, till this moment here, I’ve never seen such a lovely queen,,,, From the skies above to the deepest love, I’ve never felt crazy like this before” lagu itu memang memiliki makna yang luar biasa, untuk hidupku atau pun untuk setiap orang yang merasakan perasaan orang yang menyanyikannya. Sebelumnya aku tidak memahami artinya, namun disetiap lirik dan nada yang terdengar aku yakin perasaanan orang yang menulisnya begitu dalam, begitu indah hingga aku merasakan apa yang dia rasakan. Cinta memang luar biasa, dunia ada karena cinta, aku ada karena cinta, dan semua yang ada dihamparan dunia ini pun juga tercipta karena cinta. “Luar biasa, Subhanallah !!!”. “Jono !!!, tunggu Jon, kamu tahu tidak “ ucap Peter sambil berlari mengejarku. “Tahu apa ?” tanyaku. “Jon…..katanya ..akan ada anak baru “ ujar Peter. “Oh, gitu. “balasku dengan singkat. “hai Jon, mau kemana ? aku kan belum selesai bicara”teriak Peter. Aku langsung meninggalkan Peter yang belum selesai menyelesaikan pidato nya, hehehe. Setiap kali selalu saja begini, selalu saja ada yang mencari masalah “Hai kamu siapa ?, itu tempat duduk ku jangan seenaknya saja “ucapku sambil mendekati lelaki yang duduk di tempat duduk ku sambil mengangkat kedua kakinya di atas meja. “Maaf”balas lelaki itu sambil meninggalkanku. “Lelaki aneh”gumamku pelan.
                “Apa ????!!?” Lelaki menyebalkan itu masuk kelas ini, sial.”Jon, itu dia anak baru yang aku maksud”ujar Peter. “Diam aku sudah tahu” ucapku. “Nama ku Roni Andreas Putra, aku pindahan dari SMA N 2 Jakarta Utara. Oh iya kalian bisa panggil aku Roni”ucap lelaki aneh itu memperkenalkan diri. “Hai, namaku Jono salam kenal ya “ ucapku kepada lelaki itu. Dia hanya diam, “sombongnya”gumamku dalam hati. Saat istirahat sekolah, aku melihat Roni duduk sendirian “Hai, Kau !?!!” panggilku. “ada apa?” tanyanya sambil menutup buku dan melihat kearahku. “Kau bisa main badminton kan ???, bagaimana kalo kita main  ?” ajakku. “Baiklah”ucapnya.”benarkah ??, maksudku baiklah nanti aku jemput “ungkapku sambil meninggalkan Roni. Sepulang sekolah aku langsung menunggu Roni didepan rumahnya. “Dream high……”hanphone ku berdering. “Halo ini siapa ?”tanyaku. “Jon aku sudah ada di GOR (Gedung OlahRaga), ini aku Roni”….., Eh, kenapa langsung dimatikan ?. aku bergegas melajukan motorku kearah GOR. “Cepat Jon !!”ucap Roni yang menunggu ku. “OKE !!, kamu pasti kalah Ron”balasku dengan penuh semangat. Aku memulai pertandingan dengan kemenangan, tetapi setelah lima menit. “Ron, hentikan !!!, damai-damai , jangan main cemes lagi”teriak ku. “payah !!”ucap Roni. “Siapa yang payah ?, aku cuma kurang pemanasan saja”ungkapku.
                Setelah satu minggu, tersebar gosip baru bahwa ada siswa baru lagi, dan katanya siswa baru itu sangat cantik. “Jon, anak barunya cewek atau cowok ya ?”tanya Nanda, teman sekelasku. “Kau ini, sudah tahu siswa baru itu cantik. Jelaskan kalo dia perempuan”ucapku. “hai Jon mau kemana ?”tanya Nanda kepadaku.”aku mau photo copy buku kimia dulu” ungkapku sambil meninggalkan Nanda. Siang yang terasa hampa, itu yang aku rasakan. “sial, kenapa ramai sekali”gumamku dalam hati. Aku tidak terlalu suka dengan keramaian, terkadang kepalaku tiba-tiba saja sakit. “terima kasih Kak “ucapku sambil menerima hasil photo copy dan memberikan uang pembayaran photo copy. Kepalaku tiba-tiba saja terasa sakit….Tiba-tiba seorang wanita menabrakku ”Eh, maaf “ucapku. “kalo jalan lihat-lihat donk “balas wanita itu. “Eh, kamu yang nabrak. Bukan aku dasar wanita”ucapku dalam hati sambil berusaha tersenyum. “maaf “ucap ku lagi. Dia hanya tersenyum dan pergi begitu saja. Cantik sih cantik, tetapi sikapnya cuek banget. Yang salah siapa ?...
                Selang sehari setelah kejadian itu, Seorang wanita yang tidak asing bagiku muncul pada saat pelajaran Bahasa Indonesia. “anak-anak Kita kedatangan siswa baru, silakan perkenalkan diri” ucap Ibu Novia. “Nama Saya Aulia Septriasari, salam kenal” ucapnya dengan singkat sambil menahan senyum yang aku rasa tidak iklhas. “Silakan duduk disamping Jono “ujar Ibu Novia. Aku hanya tersenyum saat dia duduk disampingku, tetapi dia “Ada apa senyum-senyum, lagi sakit gigi ya ?”ungkap wanita itu. “tidak” ungkapku sambil membuang muka. Dia memang wanita yang menyebalkan, bahkan semua orang di SMA membenci wanita itu. Bukan hanya karena sifat cueknya, dia juga sangat pelit. Tetapi entah apa yang membuatku selalu penasaran dengan wanita itu. “Eh, siapa yang bernyanyi itu. Suaranya merdu juga”ucapku saat mendengar seorang wanita yang sedang bernyanyi, “sangat merdu”. Aku yang penasaran melangkahkan kakiku kearah suara itu. “Ruang Kelasku ?, siapa yang lagi bernyanyi itu ?.Eh, Aulia” ucapku pelan. “Siapa itu ?”tanya Aulia. “Ak……aku Jono”ungkapku. “kanapa masih disini ?, kenapa belum pulang ?” tanyanya. Aku melangkah masuk kedalam kelas“Aku…..”. “jangan masuk aku mau ganti baju!!” teriak Aulia. “Eh, maaf. “ungkapku sambil menutup mata.”cepat berbalik kearah dinding”teriak Aulia lagi. “Eh, kenapa kau ganti baju disini ??dirumah kan bisa”ungkapku lagi.”aku tidak sempat lagi, lebih baik kau diam. Cerewet “ujar Aulia sambil menatapku tepat didekat wajahku. “Kenapa melihatku seperti itu ?”ujarku saat membuka perlahan kedua mataku. “kau tidak melihat nya kan ?”tanyanya dengan mata agak dipicingkan. “tentu saja,,,,,Tidak. Maksudku tentu saja aku tidak melihatmu saat ganti baju”jujurku. “baguslah”ucap Aulia sambil meninggalkanku.
                Malam terdengar menangis, sisa tetes gerimis terasa jelas. Angin yang dingin seakan membuat hewan malam merasa senang. Aku berniat pergi ke supermarket yang ada didepan SMA, langkahku terasa was-was “dinginnya”. Aku semakin erat memegang jaket yang aku pakai “Aulia !!!”, “kenapa wanita itu duduk sendirian ditaman ?. Mana malam sudah larut         “ucapku dalam hati. “Dia menangis ?, kenapa ?.Roni !!, kenapa Roni juga ada disini ?”tanyaku dalam hati. Aku merasa bingung, apa yang sebenarnya terjadi, Roni semakin mendekati Aulia. Aku tidak dapat mendengar apa yang mereka katakan. Tiba-tiba Roni memeluk Aulia. “Astafirullah” aku langsung berlari dan memisahkan mereka. “hai apa yang kalian lakukan?”tanyaku kepada Roni. Roni hanya diam, dia pergi begitu saja tanpa satu katapun. Aulia kembali meneteskan air mata, aku tidak tahu apa yang terjadi. Aulia, dia memelukku. “ada apa denganmu ?”tanyaku.”jangan lepaskan pelukanmu”pintanya. Setelah Aulia berhenti menangis, aku berusaha melepas pelukannya. “Aneh, dia malah tertidur”ungkapku sambil menghapus air mata yang ada dipipinya. Aku menggendongnya, rencananya dia akan aku antar pulang, tetapi “dimana rumahnya ya”tanyaku dalam hati.
                “Kau sudah bangun ??”tanyaku kepada Aulia yang baru membuka kedua matanya. “matamu nampaknya kelihatan bengkak ya ?, makanya jangan suka nangis” ledekku. “Aku dimana ?”tanya Aulia.dia bangun dan menarik kembali selimbut dengan erat.”Kau dirumahku, tadi malam kau ketiduran”jelasku. Belum sempat aku menyuruhnya makan, dia sudah ada dimeja makan sambil membawa selimbut. “Hai, kau ini aneh sekali. Apa kau tidak punya sopan santun”ungkapku. “Ibumu dan ayahmu kemana ?”ucap Aulia dengan mulut penuh makanan. “mereka lagi kepasar, cepat selesaikan makanmu. Bisa bahaya kalo orangku tahu ada wanita dikamarku” ungkapku. “iya, ya. Santai saja “ucap Aulia. “ayo cepat pergi, aku akan mengantarmu pulang”ucapku. Aku langsung menarik tangan Aulia.”hai, tinggalkan saja selimbut ini. Aduh …..pake jaketku ini, cepat “suruhku kepada Aulia. “ayo naik !!”ucapku lagi. “Iya cerewet !!”teriak Aulia sambil mengejekku. Dia memakai jaketku dan langsung naik ke atas motor. “tolong jangan dilepas”pinta Aulia dengan nada suara yang berbeda.” Kenapa jadi lembut ?”. aku mengantarnya pulang, tetapi rumahnya kelihatan sepi tidak ada seorang pun yang tampak. “cepat pulang sana !!!”teriak Aulia. Dia berlari dan mengunci  pintu pagar rumahnya.”dasar tidak tahu terima kasih”gumamku pelan. “Hai, PAYAH. Kenapa kau ada disini ?”tanya Roni yang tiba-tiba muncul.”Tidak, eh kau sendiri kenapa disini ?” balasku. “Aku ?, aku mau ketemu Aulia”ucap Roni sambil tersenyum. “memang ada apa kau dengan Aulia ?”tanyaku lagi. “Oh dia pacarku “ucapnya. Roni langsung pergi kearah rumah Aulia, “kapan jadiannya ?”gumamku lagi. Aku langsung menghidupkan motorku dan melaju pergi, aku bergegas untuk pulang “aku kan belum mandi ?”.tiba-tiba aku teringat sesuatu ”Eh, jaketku”, aku langsung memutar haluan kembali kearah rumah Aulia. Pintu pagarnya telah terbuka begitu pula dengan pintu rumahnya, “Assalamu’alaikum, Aulia !!”teriakku.  tidak ada balasan, yang ada hanya bayangan jelek yang tampak dikaca”itu kan aku ”. Tiba-tiba terdengar suara tawa dari arah pintu samping, “Roni  !!“ucapku. “Jono. tebakkanku tepat, kau pasti kesini “ ucap Roni. “maksudmu ? aku hanya ingin mengambil jaket ku saja”ungkapku. “Oh begitu, aku pulang dulu ya Aulia “ucap Roni pergi meninggalkan aku dan Aulia. “ini jaketmu” Aulia melemparkan jaketku. “hahaha, Aulia masih ada nasi dibibirmu “ungkapku sambil membersihkan nasi yang ada dibibir Aulia. Dia tersenyum “jangan sok baik ya”. Ah lagi-lagi kata-kata kasarnya keluar kembali. “terserah. Oh iya Roni kesini ada perluh apa ?” tanyaku. Aku meminum segelas teh yang ada diatas meja.”dia cuma mengembalikan buku ku saja. Eh kenapa kau minum minumanku?”ucap Aulia. “Aku haus, apa cuma itu ?..... m m m kau pacaran dengan dia ya ?”tanyaku lagi. “Dengan Roni ?. enak saja jangan asal bicara” ucapnya. “temani aku ke toko sebentar ya”pinta Aulia. Dia menarik tanganku dan memakaikan jaketku.  Aku hanya tersenyum dan mengikuti permintaannya. Hari itu aku melihat Aulia yang berbeda, senyumnya manis sekali. Hehehe. Saat aku mengantarkanya pulang “Aulia, sebenarnya kau sudah mandi belum ?” tanyaku. Dia hanya menggelengkan kepala. “hahahaha” aku tersenyum dan langsung pamit pulang.
                Telah terjadi hal besar disekolah pagi itu. Aulia membuat teman-teman sekelas menjadi murka, sepulang sekolah tepatnya diparkiran motor yang sepi siswa kelasku semua melempari Aulia dengan telur. Aku yang melihat itu langsung melindungi Aulia dengan badanku. “AW……sakit”gumamku dalam hati. “Kenapa kau melindungi cewek aneh ini Jon !!”teriak Peter. Aku hanya diam tanpa sekata pun, “aku tidak bisa terus begini”pikirku. Aku menarik paksa Aulia menjauhi mereka yang masih melempari telur kearah Aulia. “SIAL !!, apa yang kau lakukan !!”teriakku pada Aulia. “Bodoh !!!, kau memang bodoh!!! jangan jadi sok jadi pahlawan”ucap Aulia. “bisakah……bisakah kau mengubah sifatmu yang menjengkelkan itu ?”teriaku. Aulia hanya diam. “Aku menyukaimu”ungkapku sambil meninggalkan Aulia.
                Setelah kejadian itu, aku selalu dijauhi, dihindari dan tidak satu pun mau mendekatiku. “Apa kau lihat Aulia ?”tanya Roni kepadaku. Aku hanya diam dan menggelengkan kepala. “ada apa dengan mu ?, Aneh sekali”ucap Roni meninggalkanku. SMA ku hari ini melaksanakan study tour ke Jogja, semua siswa kelas XI ikut dalam perjalanan itu. “Hai, kau !! bisa geser “ucap Aulia yang tiba-tiba datang. “Apa?” tanyaku sambil melepas headset, saat itu aku sedang mendengarkan lagu. “Tidak masalah kan aku duduk disini ?”tanyanya kepadaku dengan wajah yang memuakkan, tetapi tetap manis. “boleh, apa kau mau didekat jendela ?”tanyaku, dia hanya mengangguk. “Anak-anak cepat duduk, mobil akan segera berangkat. “teriak Ibu Novia. “Hai, coba lihat. 2 orang yang aneh duduk bersama !!”teriak Peter  dengan tunjuk yang mengarah tepat kearah ku dan Aulia. Semua siswa tertawa dan terus meledek kami. “Ini, cepat pakai”ungkapku sambil menyerahkan sebelah headset ku kepada Aulia. “maksudmu ?”tanyanya. “pakai saja”ucapku lagi. Dia memakai headset “Eh, maksudmu apa ? “ tanyanya lagi.”maaf hanphone ku habis baterai, ini lebih baikkan ?”ungkapku. aku menoleh kearah Peter dan yang lainya, mereka tampak masih meledek kami. “pejamkan saja matamu, nanti aku bangunkan kalo sudah sampai”ungkapku lagi.”jangan macam-macam ?!!”ucap Aulia. Dia memalingkan wajahnya, aku hanya tersenyum. Waktu berlalu begitu cepat “Alhamdullilah mereka sudah berhenti “. “Eh” Aulia tertidur, tetapi kenapa kearahku. Aku mengambil selimbut yang ada dikantong mobil, dan memakaikannya kepada Aulia. Dia tertidur di pundakku, nampaknya dia sangat kelelahan. “Kita sudah sampai anak-anak, ini adalah candi Borobudur” teriak Ibu Novia. “Eh, apa yang kau lakukan ?” tanya Aulia yang baru terbangun. “ada apa ?, kau yang tidur dipundakku“gumamku. Aku bergegas mengambil tas ku dan berjalan keluar mobil.” Hai, cepat sedikit !!, yang lain sudah keluar”teriakku. “pergi saja sendiri, jangan sok perhatian “teriak Aulia dengan wajah cemberut. Aku meninggalkan Aulia yang sangat lambat. “mana Aulia ?”tanya Roni yang tiba-tiba saja muncul. “ada urusan apa ?, kau kan bukan siapa-siapa Aulia. Pacar saja bukan “ucapku. Dia malah tersenyum “Tidak apa-apa kan ?, aku menyukainya”ungkap Roni, dia berusaha masuk tetapi aku tetap menghadangnya. “Hai, apa yang kalian berdua lakukan ?, Bodoh !!!”teriak Aulia. Aulia berjalan keluar dari mobil tanpa mempedulikan aku dan Roni. Aku bergegas berlari menyusul Aulia,”Kenapa kau juga ikut ?” tanyaku pada Roni yang juga ikut berlari. Dia hanya diam, sial !! dia tersenyum seolah menantangku.
                “Tinggi sekali !!”ucap Aulia. Semua siswa yang ada didekat Aulia langsung pergi menjauhinya. “ayo “ ucap ku, aku menyodorkan tangan ku kearah Aulia. Dia melihatku dengan tatapan yang memuakkan lagi “jangan sok perhatian” ucapnya sambil meniggalkanku,” Selalu saja begitu” gumamku pelan. “Ah, lelah sekali “ucap Aulia. “Ini, minumlah “ungkap Roni yang datang sambil membawa sebotol aqua. Aku yang melihat itu, langsung menghampiri mereka “Minum ini saja, ini lebih sehat “ucapku sambil mengambil botol aqua yang ada di tangan Aulia. “Hai !!!, kalian berdua ini memang menyebalkan “teriak Aulia meninggalkan aku dan Roni. “Kau !!!”ucapku pada Roni. Terik sang matahari tidak menghilangkan semangat ku untuk mendekati Aulia. Namun semangatku mulai memudar saat aku melihat Roni dan Aulia duduk berdua, mereka kelihatan sangat dekat. Aku menundukkan mukaku “selalu saja begini, aku hanya bisa berharap” gumamku pelan. Siang itu tanpa kusadari anak-anak kelas telah menyusun rencana untuk mengerjai Aulia, Aku yang mengetahui itu bergegas mencarinya. “Ron kamu lihat Aulia ?”tanyaku pada Roni yang sedang istirahat. “Tidak, memangnya ada apa ?”tanya Roni. “bukankah dia tadi bersamamu, sial. “ungkapku dengan nada khawatir sambil berlari kembali untuk mencari Aulia. “Hai tunggu, “ucap Roni yang ikut mencari. “dimana dia ??, ayolah kemana ?” cemasku. “Ahhhh !!” teriak seorang wanita. “Aulia” ungkapku cemas, aku langsung berlari kearah suara itu. Tetapi, yang aku lihat cuma terpeleset saja”ayo berdiri”, aku menarik tangan Aulia secara paksa. “terimakasih” ucapnya singkat. Tiba-tiba sebuah batu besar terjatuh dari salah satu candi yang ada disana, aku yang melihat itu bergegas mendorong Aulia. “Kau tidak apa-apa kan ?”. “tidak, aku tidak apa-apa kok”ungkap Aulia. Entah kenapa mataku terasa berat, aku memegang bagian belakang kepalaku.“darah “gumamku dalam hati.

0 komentar:

Posting Komentar