"From my youngest
years, till this moment here, I’ve never seen such a lovely queen,,,, From the
skies above to the deepest love, I’ve never felt crazy like this before” lagu
itu memang memiliki makna yang luar biasa, untuk hidupku atau pun untuk setiap
orang yang merasakan perasaan orang yang menyanyikannya. Sebelumnya aku tidak
memahami artinya, namun disetiap lirik dan nada yang terdengar aku yakin perasaanan
orang yang menulisnya begitu dalam, begitu indah hingga aku merasakan apa yang
dia rasakan. Cinta memang luar biasa, dunia ada karena cinta, aku ada karena
cinta, dan semua yang ada dihamparan dunia ini pun juga tercipta karena cinta.
“Luar biasa, Subhanallah !!!”. “Jono !!!, tunggu Jon, kamu tahu tidak “ ucap
Peter sambil berlari mengejarku. “Tahu apa ?” tanyaku. “Jon…..katanya ..akan
ada anak baru “ ujar Peter. “Oh, gitu. “balasku dengan singkat. “hai Jon, mau
kemana ? aku kan belum selesai bicara”teriak Peter. Aku langsung meninggalkan
Peter yang belum selesai menyelesaikan pidato nya, hehehe. Setiap kali selalu
saja begini, selalu saja ada yang mencari masalah “Hai kamu siapa ?, itu tempat
duduk ku jangan seenaknya saja “ucapku sambil mendekati lelaki yang duduk di
tempat duduk ku sambil mengangkat kedua kakinya di atas meja. “Maaf”balas
lelaki itu sambil meninggalkanku. “Lelaki aneh”gumamku pelan.
“Apa
????!!?” Lelaki menyebalkan itu masuk kelas ini, sial.”Jon, itu dia anak baru
yang aku maksud”ujar Peter. “Diam aku sudah tahu” ucapku. “Nama ku Roni Andreas
Putra, aku pindahan dari SMA N 2 Jakarta Utara. Oh iya kalian bisa panggil aku
Roni”ucap lelaki aneh itu memperkenalkan diri. “Hai, namaku Jono salam kenal ya
“ ucapku kepada lelaki itu. Dia hanya diam, “sombongnya”gumamku dalam hati.
Saat istirahat sekolah, aku melihat Roni duduk sendirian “Hai, Kau !?!!”
panggilku. “ada apa?” tanyanya sambil menutup buku dan melihat kearahku. “Kau
bisa main badminton kan ???, bagaimana kalo kita main ?” ajakku. “Baiklah”ucapnya.”benarkah ??,
maksudku baiklah nanti aku jemput “ungkapku sambil meninggalkan Roni. Sepulang
sekolah aku langsung menunggu Roni didepan rumahnya. “Dream high……”hanphone ku
berdering. “Halo ini siapa ?”tanyaku. “Jon aku sudah ada di GOR (Gedung
OlahRaga), ini aku Roni”….., Eh, kenapa langsung dimatikan ?. aku bergegas
melajukan motorku kearah GOR. “Cepat Jon !!”ucap Roni yang menunggu ku. “OKE
!!, kamu pasti kalah Ron”balasku dengan penuh semangat. Aku memulai
pertandingan dengan kemenangan, tetapi setelah lima menit. “Ron, hentikan !!!,
damai-damai , jangan main cemes lagi”teriak ku. “payah !!”ucap Roni. “Siapa
yang payah ?, aku cuma kurang pemanasan saja”ungkapku.
Setelah
satu minggu, tersebar gosip baru bahwa ada siswa baru lagi, dan katanya siswa
baru itu sangat cantik. “Jon, anak barunya cewek atau cowok ya ?”tanya Nanda,
teman sekelasku. “Kau ini, sudah tahu siswa baru itu cantik. Jelaskan kalo dia
perempuan”ucapku. “hai Jon mau kemana ?”tanya Nanda kepadaku.”aku mau photo
copy buku kimia dulu” ungkapku sambil meninggalkan Nanda. Siang yang terasa
hampa, itu yang aku rasakan. “sial, kenapa ramai sekali”gumamku dalam hati. Aku
tidak terlalu suka dengan keramaian, terkadang kepalaku tiba-tiba saja sakit.
“terima kasih Kak “ucapku sambil menerima hasil photo copy dan memberikan uang
pembayaran photo copy. Kepalaku tiba-tiba saja terasa sakit….Tiba-tiba seorang
wanita menabrakku ”Eh, maaf “ucapku. “kalo jalan lihat-lihat donk “balas wanita
itu. “Eh, kamu yang nabrak. Bukan aku dasar wanita”ucapku dalam hati sambil
berusaha tersenyum. “maaf “ucap ku lagi. Dia hanya tersenyum dan pergi begitu
saja. Cantik sih cantik, tetapi sikapnya cuek banget. Yang salah siapa ?...
Selang
sehari setelah kejadian itu, Seorang wanita yang tidak asing bagiku muncul pada
saat pelajaran Bahasa Indonesia. “anak-anak Kita kedatangan siswa baru, silakan
perkenalkan diri” ucap Ibu Novia. “Nama Saya Aulia Septriasari, salam kenal”
ucapnya dengan singkat sambil menahan senyum yang aku rasa tidak iklhas.
“Silakan duduk disamping Jono “ujar Ibu Novia. Aku hanya tersenyum saat dia
duduk disampingku, tetapi dia “Ada apa senyum-senyum, lagi sakit gigi ya
?”ungkap wanita itu. “tidak” ungkapku sambil membuang muka. Dia memang wanita
yang menyebalkan, bahkan semua orang di SMA membenci wanita itu. Bukan hanya karena
sifat cueknya, dia juga sangat pelit. Tetapi entah apa yang membuatku selalu penasaran
dengan wanita itu. “Eh, siapa yang bernyanyi itu. Suaranya merdu juga”ucapku
saat mendengar seorang wanita yang sedang bernyanyi, “sangat merdu”. Aku yang
penasaran melangkahkan kakiku kearah suara itu. “Ruang Kelasku ?, siapa yang
lagi bernyanyi itu ?.Eh, Aulia” ucapku pelan. “Siapa itu ?”tanya Aulia.
“Ak……aku Jono”ungkapku. “kanapa masih disini ?, kenapa belum pulang ?”
tanyanya. Aku melangkah masuk kedalam kelas“Aku…..”. “jangan masuk aku mau
ganti baju!!” teriak Aulia. “Eh, maaf. “ungkapku sambil menutup mata.”cepat
berbalik kearah dinding”teriak Aulia lagi. “Eh, kenapa kau ganti baju disini
??dirumah kan bisa”ungkapku lagi.”aku tidak sempat lagi, lebih baik kau diam.
Cerewet “ujar Aulia sambil menatapku tepat didekat wajahku. “Kenapa melihatku
seperti itu ?”ujarku saat membuka perlahan kedua mataku. “kau tidak melihat nya
kan ?”tanyanya dengan mata agak dipicingkan. “tentu saja,,,,,Tidak. Maksudku
tentu saja aku tidak melihatmu saat ganti baju”jujurku. “baguslah”ucap Aulia
sambil meninggalkanku.
Malam
terdengar menangis, sisa tetes gerimis terasa jelas. Angin yang dingin seakan
membuat hewan malam merasa senang. Aku berniat pergi ke supermarket yang ada
didepan SMA, langkahku terasa was-was “dinginnya”. Aku semakin erat memegang
jaket yang aku pakai “Aulia !!!”, “kenapa wanita itu duduk sendirian ditaman ?.
Mana malam sudah larut “ucapku
dalam hati. “Dia menangis ?, kenapa ?.Roni !!, kenapa Roni juga ada disini
?”tanyaku dalam hati. Aku merasa bingung, apa yang sebenarnya terjadi, Roni
semakin mendekati Aulia. Aku tidak dapat mendengar apa yang mereka katakan.
Tiba-tiba Roni memeluk Aulia. “Astafirullah” aku langsung berlari dan
memisahkan mereka. “hai apa yang kalian lakukan?”tanyaku kepada Roni. Roni
hanya diam, dia pergi begitu saja tanpa satu katapun. Aulia kembali meneteskan
air mata, aku tidak tahu apa yang terjadi. Aulia, dia memelukku. “ada apa
denganmu ?”tanyaku.”jangan lepaskan pelukanmu”pintanya. Setelah Aulia berhenti
menangis, aku berusaha melepas pelukannya. “Aneh, dia malah tertidur”ungkapku
sambil menghapus air mata yang ada dipipinya. Aku menggendongnya, rencananya
dia akan aku antar pulang, tetapi “dimana rumahnya ya”tanyaku dalam hati.
“Kau
sudah bangun ??”tanyaku kepada Aulia yang baru membuka kedua matanya. “matamu
nampaknya kelihatan bengkak ya ?, makanya jangan suka nangis” ledekku. “Aku
dimana ?”tanya Aulia.dia bangun dan menarik kembali selimbut dengan erat.”Kau
dirumahku, tadi malam kau ketiduran”jelasku. Belum sempat aku menyuruhnya
makan, dia sudah ada dimeja makan sambil membawa selimbut. “Hai, kau ini aneh
sekali. Apa kau tidak punya sopan santun”ungkapku. “Ibumu dan ayahmu kemana
?”ucap Aulia dengan mulut penuh makanan. “mereka lagi kepasar, cepat selesaikan
makanmu. Bisa bahaya kalo orangku tahu ada wanita dikamarku” ungkapku. “iya,
ya. Santai saja “ucap Aulia. “ayo cepat pergi, aku akan mengantarmu
pulang”ucapku. Aku langsung menarik tangan Aulia.”hai, tinggalkan saja selimbut
ini. Aduh …..pake jaketku ini, cepat “suruhku kepada Aulia. “ayo naik !!”ucapku
lagi. “Iya cerewet !!”teriak Aulia sambil mengejekku. Dia memakai jaketku dan
langsung naik ke atas motor. “tolong jangan dilepas”pinta Aulia dengan nada
suara yang berbeda.” Kenapa jadi lembut ?”. aku mengantarnya pulang, tetapi
rumahnya kelihatan sepi tidak ada seorang pun yang tampak. “cepat pulang sana
!!!”teriak Aulia. Dia berlari dan mengunci
pintu pagar rumahnya.”dasar tidak tahu terima kasih”gumamku pelan. “Hai,
PAYAH. Kenapa kau ada disini ?”tanya Roni yang tiba-tiba muncul.”Tidak, eh kau
sendiri kenapa disini ?” balasku. “Aku ?, aku mau ketemu Aulia”ucap Roni sambil
tersenyum. “memang ada apa kau dengan Aulia ?”tanyaku lagi. “Oh dia pacarku
“ucapnya. Roni langsung pergi kearah rumah Aulia, “kapan jadiannya ?”gumamku
lagi. Aku langsung menghidupkan motorku dan melaju pergi, aku bergegas untuk
pulang “aku kan belum mandi ?”.tiba-tiba aku teringat sesuatu ”Eh, jaketku”,
aku langsung memutar haluan kembali kearah rumah Aulia. Pintu pagarnya telah
terbuka begitu pula dengan pintu rumahnya, “Assalamu’alaikum, Aulia
!!”teriakku. tidak ada balasan, yang ada
hanya bayangan jelek yang tampak dikaca”itu kan aku ”. Tiba-tiba terdengar
suara tawa dari arah pintu samping, “Roni !!“ucapku. “Jono. tebakkanku tepat, kau pasti
kesini “ ucap Roni. “maksudmu ? aku hanya ingin mengambil jaket ku
saja”ungkapku. “Oh begitu, aku pulang dulu ya Aulia “ucap Roni pergi
meninggalkan aku dan Aulia. “ini jaketmu” Aulia melemparkan jaketku. “hahaha,
Aulia masih ada nasi dibibirmu “ungkapku sambil membersihkan nasi yang ada
dibibir Aulia. Dia tersenyum “jangan sok baik ya”. Ah lagi-lagi kata-kata
kasarnya keluar kembali. “terserah. Oh iya Roni kesini ada perluh apa ?”
tanyaku. Aku meminum segelas teh yang ada diatas meja.”dia cuma mengembalikan
buku ku saja. Eh kenapa kau minum minumanku?”ucap Aulia. “Aku haus, apa cuma itu
?..... m m m kau pacaran dengan dia ya ?”tanyaku lagi. “Dengan Roni ?. enak
saja jangan asal bicara” ucapnya. “temani aku ke toko sebentar ya”pinta Aulia.
Dia menarik tanganku dan memakaikan jaketku.
Aku hanya tersenyum dan mengikuti permintaannya. Hari itu aku melihat
Aulia yang berbeda, senyumnya manis sekali. Hehehe. Saat aku mengantarkanya
pulang “Aulia, sebenarnya kau sudah mandi belum ?” tanyaku. Dia hanya
menggelengkan kepala. “hahahaha” aku tersenyum dan langsung pamit pulang.
Telah
terjadi hal besar disekolah pagi itu. Aulia membuat teman-teman sekelas menjadi
murka, sepulang sekolah tepatnya diparkiran motor yang sepi siswa kelasku semua
melempari Aulia dengan telur. Aku yang melihat itu langsung melindungi Aulia
dengan badanku. “AW……sakit”gumamku dalam hati. “Kenapa kau melindungi cewek
aneh ini Jon !!”teriak Peter. Aku hanya diam tanpa sekata pun, “aku tidak bisa
terus begini”pikirku. Aku menarik paksa Aulia menjauhi mereka yang masih melempari
telur kearah Aulia. “SIAL !!, apa yang kau lakukan !!”teriakku pada Aulia.
“Bodoh !!!, kau memang bodoh!!! jangan jadi sok jadi pahlawan”ucap Aulia.
“bisakah……bisakah kau mengubah sifatmu yang menjengkelkan itu ?”teriaku. Aulia
hanya diam. “Aku menyukaimu”ungkapku sambil meninggalkan Aulia.
Setelah
kejadian itu, aku selalu dijauhi, dihindari dan tidak satu pun mau mendekatiku.
“Apa kau lihat Aulia ?”tanya Roni kepadaku. Aku hanya diam dan menggelengkan
kepala. “ada apa dengan mu ?, Aneh sekali”ucap Roni meninggalkanku. SMA ku hari
ini melaksanakan study tour ke Jogja, semua siswa kelas XI ikut dalam perjalanan
itu. “Hai, kau !! bisa geser “ucap Aulia yang tiba-tiba datang. “Apa?” tanyaku
sambil melepas headset, saat itu aku sedang mendengarkan lagu. “Tidak masalah
kan aku duduk disini ?”tanyanya kepadaku dengan wajah yang memuakkan, tetapi
tetap manis. “boleh, apa kau mau didekat jendela ?”tanyaku, dia hanya
mengangguk. “Anak-anak cepat duduk, mobil akan segera berangkat. “teriak Ibu Novia.
“Hai, coba lihat. 2 orang yang aneh duduk bersama !!”teriak Peter dengan tunjuk yang mengarah tepat kearah ku
dan Aulia. Semua siswa tertawa dan terus meledek kami. “Ini, cepat
pakai”ungkapku sambil menyerahkan sebelah headset ku kepada Aulia. “maksudmu
?”tanyanya. “pakai saja”ucapku lagi. Dia memakai headset “Eh, maksudmu apa ? “
tanyanya lagi.”maaf hanphone ku habis baterai, ini lebih baikkan ?”ungkapku.
aku menoleh kearah Peter dan yang lainya, mereka tampak masih meledek kami.
“pejamkan saja matamu, nanti aku bangunkan kalo sudah sampai”ungkapku lagi.”jangan
macam-macam ?!!”ucap Aulia. Dia memalingkan wajahnya, aku hanya tersenyum.
Waktu berlalu begitu cepat “Alhamdullilah mereka sudah berhenti “. “Eh” Aulia
tertidur, tetapi kenapa kearahku. Aku mengambil selimbut yang ada dikantong
mobil, dan memakaikannya kepada Aulia. Dia tertidur di pundakku, nampaknya dia
sangat kelelahan. “Kita sudah sampai anak-anak, ini adalah candi Borobudur”
teriak Ibu Novia. “Eh, apa yang kau lakukan ?” tanya Aulia yang baru terbangun.
“ada apa ?, kau yang tidur dipundakku“gumamku. Aku bergegas mengambil tas ku
dan berjalan keluar mobil.” Hai, cepat sedikit !!, yang lain sudah
keluar”teriakku. “pergi saja sendiri, jangan sok perhatian “teriak Aulia dengan
wajah cemberut. Aku meninggalkan Aulia yang sangat lambat. “mana Aulia ?”tanya
Roni yang tiba-tiba saja muncul. “ada urusan apa ?, kau kan bukan siapa-siapa
Aulia. Pacar saja bukan “ucapku. Dia malah tersenyum “Tidak apa-apa kan ?, aku
menyukainya”ungkap Roni, dia berusaha masuk tetapi aku tetap menghadangnya.
“Hai, apa yang kalian berdua lakukan ?, Bodoh !!!”teriak Aulia. Aulia berjalan
keluar dari mobil tanpa mempedulikan aku dan Roni. Aku bergegas berlari
menyusul Aulia,”Kenapa kau juga ikut ?” tanyaku pada Roni yang juga ikut berlari.
Dia hanya diam, sial !! dia tersenyum seolah menantangku.
“Tinggi
sekali !!”ucap Aulia. Semua siswa yang ada didekat Aulia langsung pergi
menjauhinya. “ayo “ ucap ku, aku menyodorkan tangan ku kearah Aulia. Dia
melihatku dengan tatapan yang memuakkan lagi “jangan sok perhatian” ucapnya
sambil meniggalkanku,” Selalu saja begitu” gumamku pelan. “Ah, lelah sekali
“ucap Aulia. “Ini, minumlah “ungkap Roni yang datang sambil membawa sebotol
aqua. Aku yang melihat itu, langsung menghampiri mereka “Minum ini saja, ini
lebih sehat “ucapku sambil mengambil botol aqua yang ada di tangan Aulia. “Hai
!!!, kalian berdua ini memang menyebalkan “teriak Aulia meninggalkan aku dan
Roni. “Kau !!!”ucapku pada Roni. Terik sang matahari tidak menghilangkan
semangat ku untuk mendekati Aulia. Namun semangatku mulai memudar saat aku
melihat Roni dan Aulia duduk berdua, mereka kelihatan sangat dekat. Aku
menundukkan mukaku “selalu saja begini, aku hanya bisa berharap” gumamku pelan.
Siang itu tanpa kusadari anak-anak kelas telah menyusun rencana untuk mengerjai
Aulia, Aku yang mengetahui itu bergegas mencarinya. “Ron kamu lihat Aulia
?”tanyaku pada Roni yang sedang istirahat. “Tidak, memangnya ada apa ?”tanya
Roni. “bukankah dia tadi bersamamu, sial. “ungkapku dengan nada khawatir sambil
berlari kembali untuk mencari Aulia. “Hai tunggu, “ucap Roni yang ikut mencari.
“dimana dia ??, ayolah kemana ?” cemasku. “Ahhhh !!” teriak seorang wanita.
“Aulia” ungkapku cemas, aku langsung berlari kearah suara itu. Tetapi, yang aku
lihat cuma terpeleset saja”ayo berdiri”, aku menarik tangan Aulia secara paksa.
“terimakasih” ucapnya singkat. Tiba-tiba sebuah batu besar terjatuh dari salah
satu candi yang ada disana, aku yang melihat itu bergegas mendorong Aulia. “Kau
tidak apa-apa kan ?”. “tidak, aku tidak apa-apa kok”ungkap Aulia. Entah kenapa
mataku terasa berat, aku memegang bagian belakang kepalaku.“darah “gumamku
dalam hati.
0 komentar:
Posting Komentar